Pentingnya Sterilisasi Retort pada Makanan Siap Saji
Upaya Mencegah Kontaminasi Bakteri dan Virus. Di masa sekarang, minat masyarakat terhadap makanan kemasan siap saji terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya lebih efektif dan efisien, dapat disimpan dalam waktu yang lama serta harga lebih terjangkau.
Namun, di sisi lain, kecemasan masyarakat terhadap makanan siap saji juga tidak bisa diabaikan. Beberapa kekhawatiran yang sering timbul antara lain keamanan, kualitas, dan nutrisi makanan. Untuk mengatasi kecemasan masyarakat terhadap makanan siap saji, dibutuhkan proses sterilisasi untuk memastikan bahwa makanan siap saji yang dihasilkan aman, berkualitas, bergizi, dan ramah lingkungan.
Sterilisasi merupakan salah satu metode untuk mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan dalam suatu bahan atau produk. Sterilisasi pertama kali dikembangkan merupakan proses termal.
Proses termal yang digunakan merupakan metode untuk mengawetkan makanan, yaitu produk pangan dan kemasannya dinyatakan sebagai steril secara komersial.
Sterilisasi komersial merupakan proses sterilisasi dengan tujuan membunuh semua mikroorganisme yang dapat tumbuh pada produk pangan pada kondisi suhu ruang.
Sterilisasi Retort adalah salah satu teknik yang penting dalam memproduksi makanan olahan, karena membantu mencegah kontaminasi bakteri dan virus yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan berbagai penyakit.
Baca Juga :
Bagaimana Proses Sterilisasi dengan Retort?
Proses Sterilisasi Retort melibatkan pemanasan makanan pada suhu tinggi selama periode waktu yang lama, biasanya dalam tekanan dan suhu yang tinggi, untuk membunuh semua mikroorganisme yang ada di dalamnya. Hal ini dapat membunuh bakteri, virus, jamur, dan spora yang mungkin ada di dalam makanan. Sehingga makanan yang dihasilkan awet, steril dan higienis.
Bahaya makanan yang tidak disterilkan!
Makanan yang tidak disterilisasi dapat menyebabkan keracunan makanan, yang dapat menyebabkan gejala seperti diare, muntah, sakit perut, dan demam. Beberapa jenis bakteri dan virus, seperti Salmonella, Listeria, dan E. coli, dapat menyebabkan keracunan makanan yang parah dan berpotensi mematikan.
Selain itu, makanan yang tidak disterilisasi juga dapat menyebarkan penyakit menular, seperti virus Hepatitis A dan Norovirus. Ketika makanan tersebut diolah tanpa Sterilisasi yang cukup, maka virus dan bakteri tersebut dapat menyebar ke orang yang mengonsumsinya.
Oleh karena itu, Sterilisasi Retort sangat penting untuk memastikan keamanan makanan dan mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Dalam memproduksi makanan siap saji, produsen harus memastikan bahwa semua produk mereka diSterilisasi dengan benar untuk mengurangi risiko kontaminasi dan melindungi kesehatan konsumen.
INAGI berinovasi menciptakan Teknologi Sterilisasi Komersial Retort atau dikenal dengan Mesin Autoclave yang mengatasi permasalahan bisnis makanan kemasan.
One thought on “Pentingnya Sterilisasi Retort pada Makanan Siap Saji”