Teknik Pengolahan Makanan Modern : Retort dan Kaleng
Solusi Pengawetan dengan Mesin Retort. Teknik Sterilisasi Retort merupakan salah satu metode untuk mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan dalam suatu bahan atau produk. Proses Sterilisasi Retort melibatkan pemanasan makanan pada suhu dan tekanan tinggi mematikan semua mikroorganisme dan spora yang dapat menyebabkan kerusakan pada makanan dan berpotensi menyebabkan penyakit serta mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Sterilisasi pertama kali dikembangkan merupakan proses termal, seperti pada proses pengalengan.
Proses termal yang digunakan dalam pengalengan merupakan metode untuk mengawetkan makanan, yaitu produk pangan dan kemasannya dinyatakan sebagai steril secara komersial, yaitu kondisi yang dapat dicapai melalui perlakuan inaktivasi spora mikroba dengan panas dan/atau perlakuan lain yang cukup untuk menjadikan pangan tersebut bebas dari mikroba yang memiliki kemampuan untuk tumbuh dalam suhu ruang (non-refrigerated) selama distribusi dan penyimpanan.
Produk yang diproses melalui sterilisasi komersial, aseptis, dan dikemas secara hermetis biasa dikategorikan sebagai produk kaleng walaupun kemasan yang digunakan tidak terbatas pada kaleng saja melainkan dapat berupa kemasan yang lain, seperti retort pouch dan gelas jar. Beberapa contoh makanan yang umumnya dikemas dengan kaleng meliputi : Olahan daging, makanan laut, buah, sayuran dan lain-lain.
Proses Sterilisasi Retort terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Pengisian kaleng : Bahan makanan dimasukkan ke dalam kaleng.
2. Penutupan kaleng : Setelah kaleng diisi, kaleng ditutup dan disegel dengan rapat dengan Mesin Can Seamer.
3. Pemanasan : Kaleng yang telah diisi kemudian dipanaskan pada suhu tinggi dan tekanan tinggi, biasanya antara 116-121°C selama 30 menit (tergantung pada jenis makanan dan ukuran kaleng). Proses pemanasan ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen dan bakteri yang dapat merusak kualitas dan keamanan makanan.
4. Pendinginan : Setelah proses pemanasan selesai, kaleng didinginkan dengan cepat untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur pada makanan. Cara sederhana dimasukkan kedalam wadah berisi air atau dengan air mengalir.
Baca juga :
Namun, Teknik Sterilisasi Retort memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kekurangan utama dari teknik sterilisasi retort adalah bahwa makanan yang diolah dengan teknik retort dapat kehilangan sebagian nutrisi karena panas yang tinggi. Oleh karena itu, beberapa produsen makanan telah memperkenalkan teknik pengolahan makanan yang lebih ringan seperti teknik pengolahan makanan dengan tekanan rendah atau dengan menambahkan vitamin dan mineral tambahan untuk menggantikan nutrisi yang hilang.
Dalam kesimpulannya, Teknik Sterilisasi Retort adalah teknik pengolahan makanan yang efektif untuk memperpanjang masa simpan makanan dalam kaleng. Proses Retort melibatkan pemanasan makanan pada suhu dan tekanan tinggi untuk membunuh mikroorganisme patogen dan bakteri yang dapat merusak kualitas dan keamanan makanan. Meskipun memiliki kekurangan dalam hal kehilangan nutrisi, Teknik Sterilisasi Retort masih menjadi pilihan yang umum untuk pengolahan makanan dalam kaleng.
INAGI berinovasi menciptakan Teknologi Sterilisasi Komersial Retort atau dikenal dengan Mesin Autoclave sebagai solusi pengawetan makanan kaleng.
One thought on “Teknik Pengolahan Makanan Modern : Retort dan Kaleng”